Helloow, It’s been too long banget terakhir aku nulis soal KURUMI di tahun 2019 lalu! Kok bisa begitu? Seperti tidak ada niat sekali aku membuat blog yah.
Tapi sesungguhnya, banyak hal yang sudah terlewati di 2019 yang memang kurang memotivasi aku untuk berbagi info, review dan sebagainya.
Lack of confidence, lack of motivations and many things:) Anyway,, kali ini aku mau share soal perjalanan sirkumsisi Haka dengan kondisi Fimosis.
Salah satu alasan kenapa akhirnya aku mau menulis ini adalah karena semasa persiapan operasi, aku cukup kesulitan mendapat informasi dan review soal proses sunat fimosis ini di google. Agak down karena aku mikir, apa jangan – jangan yang ngalamin itu dikit?
Semua dimulai dari 2019 ada keluhan dari Haka sebanyak 2kali. Ketika berkemih, kemaluannya mulai ngilu atau sakit katanya. Dan sebenarnya Haka sudah terdeteksi fimosis semenjak bayi dulu. Ketauannya karena penisnya merah. Dan menurut DSA nya pada saat itu, Haka memiliki suatu kondisi yang disebut FIMOSIS.
Fimosis ini lengkapnya boleh dibaca di artikel ALODOKTER.COM/fimosis ini FIMOSIS
Namun saat itu aku ga tega aja nyunat Haka bayi, jadi aku giat bersihin penis Haka selepas pipis. Ya 9 tahun berlalu, Haka pastinya sudah besar kan. Jadi dia yang tanggung jawab sendiri akan kebersihan tubuhnya.
Tapi salahku, dia ga aku bimbing.
Akhirnya awal January aku langsung cari Dr. Spesialis Bedah anak di Eka Hospital. Ini aku putuskan karena RSnya terdekat dari rumah. Ketemulah Dr. B.R.M Sarsono Sp.B /Sp.B A .
Beliau rupanya satu satunya Spesialis bedah Anak disitu, dan jadwal beliau praktek hanya 3 Kali seminggu dan hanya 1 jam slotnya. Jadi kalau mau booking ke beliau, booking jauh jauh hari ya, jangan harap on the spot bisa dapat slot.
Ketika Dr. Sarsono exam Haka, beliau menyarankan untuk segera dilakukan tindakan SUNAT yang Konventional masuknya ya. Bukan laser bukan klam. Yakni Bedah Kecil. Saat itu aku masih ga paham, tapi aku manut. Karena ini yang terbaik buat si Haka. Dan pastinya, aku mau prosedur yang paling AMAN! Dr. Sarsono juga menjelaskan berbagai prosedur Sunat yang makin modern, hanya saja untuk kondisi seperti Haka yang Fimosis, sunat modern tidak memungkinkan.
Sebenarnya kenapa begitu?
Karena tahapnya. Haka harus “dikelet” kulit di kulupnya lalu ditarik dan dijahit layaknya sunat.-Pada saat itu, aku sama sekali ga punya gambaran. Googling dan cari cari artikel yang jelaspun ga ketemu yang detail. Buka YouTube – Ga beraniii nontonnya. Akhirnya aku pasrah aja sambil nyiapin mental dan kondisi Haka.Apa aja sih yang harus dipersiapkan?
1. Tanggal dan rencana Rawat. Ini sudah pasti sih, pre – admission bagi yang punya Asuransi pasti paham banget prosesnya. Disini kita siapin tanggal yang ditawarkan dokter dan kita pilih di haris Kamis, 30 January. Hal ini juga berpengaruh ke jadwal masuk sekolah Haka yang lagi aktif aktifnya Ulangan Harian. Kita berharap Haka ga perlu juga terlalu lama bolos ataupun dibebani dengan PR/ Susulan.
2. Biaya!Untuk Tindakan Haka di Eka Hospital, masuknya jenis Bedah Kecil dan terhitung sebagai One Day Care (ODC) .Untuk beberapa perhitungan ,,ODC itu lebih mahal ya. Kisaran harga di Eka Hospital bermula di 14jutaan. Rinciannya bisa tanya sendiri ke RS. Ini Belum termasuk persiapan Operasi yakni Photo Thorax dan Cek darah + Biaya Konsul untuk Rujukan Tindakan Operasi dari Spesialis Anak.Yes…semua harus dicek dan ditoleransi oleh Spesialis Anak
3. Siapkan Celana Khitan!Alias celana Batok. Dan make sure punya sarung ya. Karena kenyataannya si Haka menolak pake Batok karena begitu keluar Ruang Op. Dia kesakitan
4. Mentaldan Fisik anak dan ortu.Hal ini karena 3hari berturut turut kita bolak balik RS untuk cek semua persyaratan Operasi. Test lab, thorax dan Konsul Spa. Kondisi ortupun wajib Fit. Karena menunggu dan menjaga pasca operasi itu takes a whole lot of energy.-PascaOperasiHeres the truth yang Haka approve aku untuk share.
Apa beda sunat fimosis dengan sunat biasa? Kenyataanya,pada saat 10hari merawat luka Haka. Penis Fimosis yang disunat itu ibarat mengalami rekonstruksi. Habis habisan, jadi please mom, kalau anaknya nangis, jangan sampai kita bentak atau omelin. Janganpun kita sampai bilang…kamu sudah besar, masa nangis?Y ou have no idea how they felt. Haka shock berat akupun begitu. Simply karena melihat luka terbuka yang bener bener “kacau”
Merawatnya gimana?
Cukup bersihkan dengan air bersih diperas dari kain kasa. Tidak ada sentuhan sama sekali ya si penis dengan kasa apalagi kapas. Please jangan! Karena “koreng” ini sedang memproduksi jaringan seperti lendir dan “sariawan’ kelihatannya. Dan itu harus selalu steril. Rutin dikasih salep yang diresepkan dokter. Please juga jangan maksa pake Petroleum Jelly. Karena salep ini bersifat antibiotik juga.
Berapa Lama sih Luka pulih?
Luka pulih sepenuhnya kurang lebih 10 hari. Tergantung juga sama gizi anak ya. Aku perhatikan kalau Haka makannya lagi bagus, tiba tiba progres tumbuhnya jaringan kulit langsunv kebut semalam. Entah sih apa kaitannya, tapi aku percaya,
GIZI itu terpenting!-
Sekian dulu ya share ku soal Sunat Fimosis. Boleh banget tanya tanya Via DM Instagram atau email. Aku senang hati akan berusahan menjawab ya.Nah untuk pertanyaan…haruskah Fimosis Disunat? Yes. Sebaiknya YES. Karena resiko infeksi dan kesulitan berkemih anak yang jadi menderita karenanya. Terlepas dari tradisi, Sunat itu sebenarnya baik.Xx